Hana berdiri di situ,kelihatan di kejauhan Hanim yang berpakaian jeans dan baseball cap melambai padanya. Hana terkasima dengan pemandangan itu
"Miss u Na" Hanim tersenyum,dan Hana meluru memeluknya sambil bertemankan airmata
"Im tahu tak betapa Na rindukan Im,my life lonely without u"
"Ye apa yang Na rasa Im juga rasakan,we are bff dari kecil kan.Im takut Na lupakan Im"
"Why you think like that Im,ever since that day i always miss u"
Hanim menjauh dan Hana meluru memeluk Hanim dari belakang
"Na,im sorry"
Hana melepaskan pelukan dan berdiri depan Hanim,lalu dia picit pipi Hanim kuat-kuat dan ketawa lalu dia berlari
"Im telur busuk "
"Ish dia ni," Hanim mengejar Hana hingga keduanya kepenatan,lalu mereka terbaring di atas rumput
"You know Im,Na fikir bila kita akan benar-benar bertemu"
"Hmm mungkin belum waktunya kita dipertemukan,mungkin Allah nak kita jadi lebih matang baru Dia akan pertemukan kita"
Hana terdiam,kata-kata Hanim ada kebenaranya,dia tahu masa yang akan menentukan segalanya
"Na kena bersabar bukan?"
Hanim mengangguk "Sekarang masa Na kembali ke realiti dan ingatlah walau kita jauh terpisah hati Im tak pernah melupakan Na" Hanim memeluk Hana buat kali terakhir lalu tiba-tiba kabus mulai menghalang pandangan Hana dan dia terjaga
Hana melirik jam pukul 3.15 pagi dan dia teringat mimpinya
'Na yakin satu hari kita pasti bertemu
No comments:
Post a Comment